Sepulang dari
perkumpulan Mahasiswa Minang, rasa lapar menghampiri. Kalau langsung pulang
kerumah, tidak ada makanan yang bisa langsung dimakan. Walhasil makan
direstoran menjadi pilihan yang memang sangat pas.
Merantau kenegara
orang, membuat kita harus bisa menyesuaikan lidah dengan warga setempat.
Walaupun restoran indonesia juga banyak didapati di mesir, namun harganya
sedikit lebih mahal dibandingkan makanan
mesir. Walaupun tidak semua, tergantung menu yang kita pesan.
Restoran Di Persimpangan Gamalia
Restoran Kusyari dan Halawani, menyediakan berbagai macam makanan berat khas mesir dan juga menyediakan makanan manisnya. Habis makan berat bisa memanjakan mulut dengan berbagai desertnya yang manis.
Restoran yang berada dekat dengan pemberhentian angkutan umum ini sangat banyak dikunjungi orang, baik dari kalangan pekerja kantoran, pedagang bahkan mahasiswa seperti kami ini. Tempat yang begitu strategis dan sangat mudah dijangkau salah satu daya tarik pengunjung untuk datang ketempat tersebut.
Walaupun
tempatnya ditepi jalan, suara kendaraan tidak begitu mengganggu kegiatan mengisi
perut yang sudah keroncongan, karena ruangan restoran didesain kedap suara.
Untuk harganya
relatif murah dan terjangkau, walaupun begitu makan enak di restoran bukan
sebagai kebiasaan, cukup satu kali seminggu saja. Kalau tiap hari bisa habis
uang jajan sebulan dalam waktu yang belum seharusnya.
Makanan mesir
banyak menggunakan pasta, makaroni, nasi , krepes, dan roti tentunya. Makanan yang
berisikan daging, ayam, telur dan kentang akan sering kita temukan.
Harganya mulai
dari 5 Pound -60 Pound tergantung ukuran makanan yang kita pesan. Harga setara
dengan Rp.2000-Rp. 35.000.
Menu Yang Bisa Dinikmati
Karena memang
restoran makanan mesir, yang dihidangkan tentunya juga makanan mesir. Banyak pilihan menu yang
disiapkan. Namun yang aku pesan Makaroni Mozarella.
Makaroni yang disirami
bumbu khas mesir, diatasnya ditaburi keju mozarela dan dikasih toping berupa
buah zaitun, potongan buah paprika dan bawang yang banyak. Menu yang sangat
susah untuk dilupakan.
Setelah toping
ditata rapi, saatnya dibakar, keju yang awalnya padat, sekarang lumer memenuhi
sudut aluminium foil.
Ketika makanan
sudah dimeja, asap panasnya masih mengepul diudara. Makan dengan perlahan
sambil dinikmati, agar makanannya tidak habis dengan sekejap. Pokoknya harus
mampir lagi!
Diantara makanan yang kami pesan:
- Makaroni Mozarela
- Thojin bil firagh
- Khusyari.
Menu-menu Yang Tersedia
- Kebab
- Krep
- Sandwich
- Makaroni
- Hawawish
- Kusyari
Untuk makanan
yang paling banyak diminati adalah Thojin Makaroni Isi daging ditambah keju
mozarela seperti yang aku pesan dan makanan yang tidak kalah juga enaknya yaitu
kusyari.
Kusyari makanan
mesir yang terdiri dari nasi, bihun kuning khas mesir yang ukurannya sepanjang
beras, kacang adas, ditambah toping daging giling atau ayam yang dipotong
kecil-kecil.
Dimasak menggunakan
bahan dan rempah yang khas, ketika masuk mulut ada rasa asam dan asin, kalau
suka makanan pedas bisa ditambah cabe yang sudah ada diatas meja. Bumbu cabe
mesir ada ciri khasnya sendiri karena bukan murni rasa pedas tapi ada tambahan
sedikit asam.
Dideretan daftar
menu, masih banyak makanan mesir yang belum aku cicipi. Salah satu keinginanku
adalah menjelajahi sudut kota kairo sambil merasakan semua makanannya.
Apa makanan
Indonesia tidak ada di Kairo?
Ada, banyak
banget malahan. Tapi aku memang suka mencoba hal baru, kalau makanannya tidak
enak ya tetap wajib dihabiskan, namun
untuk esok hari tidak dibeli lagi tentunya.
Tempat Sederhana Namun Penuh Arti
Berada ditengah
pemukiman mahasiswa, tempat yang sangat mudah ditemui. Ketika masuk kita akan
melihat pemandangan ammu (paman) yang sedang berdiri di tempat yang agak
tinggi. Didepannya ada wadah yang besar berisikan berbagai macam makanan yang
siap untuk dipesan para pelanggan.
Untuk interior
restoran sendiri tidak begitu instagramable, karena memang bukan layaknya cafe.
Walaupun begitu makanannya tidak diragukan lagi akan kelezatannya, tidak cukup
kalau cuma singgah satu kali saja.
Orang mesir
mempunyai kebiasaan habis makan langsung pergi, dengan itu sangat jarang kita mendapati
tempat yang lama antriannya, juru masaknya juga sat-set dalam memasak. Jadi kita
tidak perlu juga untuk mereservasi tempat sebelum datang.
Ammu Yang Sangat Ramah
Sampai di restoran
langsung duduk, berapa lama setelah itu ammu pelayan akan datang menghampiri
untuk menanyakan menu apa yang kami pesan.
Wajah asia yang
terpancar dari wajah kami, membuat ammu pelayan terkesima. Setiap ada orang
mesir yang melihat kami, pasti selalu bilang “Kamu dari Indonesia, Malaysia
atau Thailand?”. Karena kita satu rumpun, wajah dan cara berpakaian tidak jauh
berbeda, seakan-akan kita terlihat dari negara yang sama.
Ammu : “Oooh
kalian dari Indonesia, berarti Jakarta kan ya?”
Kami : “Jakarta
ibu kota negara, tapi kami berasal dari Provinsi Sumatera Barat”
Ammu: “Ooh,
Indonesia negara sebagai muslim terbanyak, Aku cinta Indonesia dan Penduduknya”
Kami : “Kami juga
cinta Mesir dan Penduduknya yang sangat ramah Ya Ammu”
Ammu : “Semoga
kalian betah disini, dan makanan disini juga bisa menemani perjalanan kalian”.
Siapa yang tidak
terkesima dengan perkataan beliau, perjalanan yang melelahkan dan panjang untuk
menuntut ilmu. Namun rasa syukur tidak akan lepas begitu saja dari lisan,
karena Allah sudah memberi kesempatan untuk menginjakkan kaki di bumi para nabi
dan bumi yang dipenuhi para ulama ini.
Tempat nan mungil
namun selalu ngangenin. Kalau lewat disana, ada sesuatu yang menarik kita agar
singgah, tapi balik lagi tidak boleh terlalu sering makan yang dibeli. Karena uang
jajan harus hemat sampai akhir bulan.
Semoga Allah
memberi kesempatan kepada kita dan orang-orang tersayang kita untuk bisa kesini
juga. Teman-teman disini apa pernah mencoba makanan mesir? Kalau belum semoga
suatu hari bisa mencicipinya ya!
Terlihat enak dan menggoda
BalasHapusSmoga bisa coba ya mba
HapusMasyaAllah jadi pengen coba nih masakan mesir :D suasananya pasti beda ya mbak dengan indo...
BalasHapusIya mba suasana nya mesir banget
HapusSaya belim.pernah merasakan masakan Mesir. Kalau masakan Arab sudsh ada di Indonesia ya? Masakan Mesir sama kayak masakan Arab nggak kak?
BalasHapusPertanyaan yang sama. Gak sabar nunggu cerita mbak febby
HapusBeda mbak. Cuma ada yg sama. Kayak nasi mandi emg hampir sama mbak
HapusHehehe, kok aku jadi penasaran dengan kusyari. Besok2 diulas ya mbak
BalasHapusSiap insya Allah mbak
HapusOhh ini di mesirrr yaa hehe
BalasHapusWah...sepertinya enak. Semoga Surabaya segera ada yang jualan makanan ini. Jadi tidak perlu jauh-jauh ke mesir.hehe
BalasHapusItu buah zaitun buat topping kek gimana rasanya mbak...kalo minyaknya tiap hari insyaAllah saya minum. Kalau buahnya belom pernah
BalasHapusAda kahak masam dan pahit mbak. Kebanyakan teman indo ga makan hihi. Karena kurg cocok dilidah
HapusDi Indonesia adakah kak, menu yanh seperti ini? Jadi ngiler...
BalasHapusMirip ada mbak. Makari costel mbak
HapusWahhh jadi tahu makanan mesir keknya enak banget ya mbak.
BalasHapusiya mbak. insya Allah masih cocok sama lidah kita
Hapus