Kacamata sudah menjadi sahabatku sejak 2016, ketika duduk dibangku kelas 2 MAN. Saat itu aku tersadar bahwa penglihatan tidak lagi jelas seperti biasanya. Akhirnya memutuskan untuk periksa mata ke Optik Mulia Lubuk Alung, oh ternyata mataku sudah minus satu. Penyebab mata minus tidak diketahui, mungkin karena sering nonton atau rajin membaca haha. Apapun itu aku selalu bersyukur, karena Allah sudah menitipkan nikmat untuk melihat dunia dan seisinya. Sampai di Mesir ternyata aku juga mengganti kacamata dan ini sebagai pengalaman pertamaku, mengganti kacamata di negara orang. Pas masih di Indonesia aku sempat bingung cara periksa mata dan membeli kacamata baru, ternyata setelah mengalaminya langsung tidak sesulit yang dibayangkan. untuk itu jangan cemas.
Hari Raya Idul Fitri 2023 |
Sudah berapa kali ganti kacamata?
Tidak terhitung sudah berapa kalinya, mungkin sepuluh kali bahkan lebih.
Alasan gantinya bermacam-macam, kadang hilang, patah atau karena sudah bosan
modelnya.
Hidup tampa kacamata sangat hampa bagiku, kacamata yang dari min satu
sampai min empat sudah bertengger di hidung pesek selama delapan tahun,
Alhamdulillah ala kulli hal. Kalau ada rezeki lebih aku selalu nabung untuk
biaya operasi lasik, karena biaya dimesir sangat murah dibandingkan di
Indonesia. Sudah banyak mahasiswa Indonesia yang operasi lasik disini.
Kacamata hilang disaat mengikuti lomba
Perlombaan baca kitab kuning lumayan sering aku ikuti, dari tingkat
Pesantren sampai tingkat Nasional. Ketika ikut lomba tingkat Nasional di Jepara
Jawa Tengah, aku kehilangan kacamata karena lupa meletakkannya dimana. Semua sudut
kamar sudah ditelusuri, koper baju untuk sepuluh hari semua isinya sudah
keluar, namun masih tidak ditemukan dimana keberadaan kacamata penyempurna
kehidupanku.
Satu hari berlalu, temanku menemukan kacamata dikamar mandi paling ujung,
ternyata aku tidak masuk kesana. Kamar mandi di Pesantren Raudhatul Mubtadiin
Balekambang, memang terhitung banyak, lantaran muridnya sudah puluhan ribu,
jadi sangat wajarkan aku tidak mancari disemua kamar mandi disana.
Pas penampilan lomba aku tidak pakai kacamata, namun ada rasa syukur karena
juri tidak begitu jelas, sehingga rasa gugup berkurang dan aku bisa menjawab
pertanyaan juri dengan baik. Pokoknya semua dikehidupan yang kita jalani akan
selalu ada hikmahnya yang dititipkan Allah, untuk itu tidak boleh berburuk
sangka kepada Allah di semua keadaan, baik senang ataupun susah. Sabar selalu
menjadi benteng utama menjalani hidup.
Periksa mata dan mengganti kacamata di Mesir
Melangkahkan kaki masuk ke Rumah Sakit Fatimiyah Gamalia, awalnya sangat
berat karena ini pertama kalinya masuk ke rumah sakit, sebelumnya cuma melihat
bangunan yang berdiri kokoh itu ketika perjalanan kekuliah atau ketempat
tahfizh. Nah sekarang aku masuk sendirian, bermodalkan tekad dan bahasa
ammiyyah (Bahasa Penduduk Asli Mesir) seadanya, alias tidak lancar.
Pertama masuk pintu aku melihat antrian yang cukup panjang, orang-orang
antri untuk pengambilan nomor masuk untuk periksa berbagai penyakit. Saat itu
aku pulang dari tempat Tahfizh jam 08.30 langsung ke rumah sakit.
Awalnya aku sangat bingung dengan prosedur pengambilan nomor, agar tidak terlalu lama kebingungan, akupun memberanikan diri untuk menanyakan ke Ammu (Paman) Satpam, beliaupun mengarahkanku cara pengambilan nomor setelah itu beliau juga menunjukkan ruangan dokter yang akan aku masuki. Intinya dimanapun kita berada, jangan malu untuk bertanya!
Alhamdulillah dapat antrian nomor enam,
sebelum zuhur urusan semua pemeriksaan sudah kelar.
Biaya dan Berkas yang diperlukan
Untuk berkas cuma perlu menyiapkan iqamah asli dan uang sejumlah 30 Pound
setara dengan Rp.15.000. sedangkan membuat kacamatanya perlu uang sebesar 500
Pound sekitar Rp.250.000. Kita bisa beli kacamata di optik yang sudah
disediakan rumah sakit atau juga boleh dioptik luar. Biaya disini termasuk
murah, karena mata uang kita lebih besar dua kali lipat dibandingkan mata uang
disini.
Visa dan Formulir Pendaftaran |
Hasil Periksa Mata |
Cara periksa mata di Mesir
Periksa mata di Mesir dengan di Indonesia agak berbeda, karena kalau di
Indonesia biasanya pakai huruf abjad sedangkan di Mesir pakai gambar lingkaran
tidak penuh kadang juga makai gambar huruf E yang dibalik-balik arahnya.
Ternyata ada beberapa cara yang dipakai ahli medis untuk memeriksa mata minus pasien, diantaranya:
Landolt chart:
Landolt chart berupa deret lambang berbentuk lingkaran dengan bagian yang
hilang. Pasien menginterpretasikan arah dari bagian lingkaran yang hilang. Alat
ini biasanya digunakan pada pasien baik anak maupun dewasa yang kesulitan untuk
membaca huruf.
Snellen chart:
Snellen chart/bagan Snellen berupa deret huruf untuk pasien yang memiliki
kemampuan membaca dan tidak buta huruf.
E Chart:
E chart berupa deret lambang “E” dengan arah yang berbeda-beda yang
digunakan untuk pasien dewasa atau anak yang tidak memiliki kemampuan membaca
(buta huruf). Hal ini hampir serupa dengan Landolt chart dimana prinsip yang
utama adalah membaca lambang “E” dan menentukan arah dari “E” tersebut.
Bagan LogMar:
Bagan LogMar adalah deret lambang yang setiap baris memiliki 5 huruf dengan
jeda antar baris dan huruf sama. Berbeda dengan bagan Snellen, setiap baris
deret huruf akan semakin menyempit sesuai dengan logaritma sudut minimum
sehingga membentuk piramida terbalik.
Sumber: Alomedika
Penutup
Cerita pengalaman melangkahkan kaki ke rumah sakit sendiri, dan mengurus pendaftaran sendiri. Pengalaman mengasah kemandirian dan keberanian. Tidak selalu orang bisa
mendampingi kita kemana pergi. Mencoba hal baru sendiri sangat dibutuhkan. Dimanapun
berada jangan malu untuk bertanya. Besok kita kemana lagi ya? Semoga kemanapun
kita pergi dan dimanapun kita berada, selalu dijaga Allah.
Posting Komentar
Shodiqah tunggu komentarnya ya, tetapi jangan tinggalkan link hidup di dalam komentar.