Instagram Habib Omar |
Media masa indonesia lagi dipenuhi berita kedatangan seorang ulama yang sangat terkenal, yang berasal dari tarim yaman, kedatangan beliau sangat ditunggu-tunggu oleh para pecinta di tanah air, semua kalangan berbondong-bondong datang, baik dari kalangan ulama, artis hingga politikus indonesia, siapa lagi kalau bukan Sayyidil Habib Umar Bin Hafizh, seorang yang mengalir di tubuhnya darah Baginda Rasulullah SAW, penyambung dakwah islam, yang mana murid beliau sudah tersebar di hampir seluruh penjuru dunia. Antusias masyarakat indonesia sangat tinggi sekali, mereka keluar rumah demi bertemu sang kekasih, tidak tahu jarak langkah yang mereka tempuh, ada yang menyebrangi lautan dengan kapal, hingga naik sepeda untuk menempuh jarak yang jauh, semata-mata ingin bertemu sang idola. Majlis yang Habib hadiri penuh dengan lautan manusia, bumi indonesia sedang mendapatkan rahmat Allah SWT, silih berganti ulama sepuh datang ke Indonesia, baik dari Mesir, Syam maupun Yaman. Saat ini indonesia lagi kedatangan Habib Umar Bin Hafiz.
Biografi Habib Umar Bin Hafizh
Majelis Al-Muwasholah Bayna Ulama Al-Muslimin di Indonesia
Kitab Karangan : Dhiyaul Lami’, Dzakiratul Musyarrafah, Khulasah Madad An-Nabawi dan lain sebagainya.
Makanan Kesukaan :
Lakhom
Pola Asuh Seorang Habib Umar
Beliau terlahir dari keluarga yang sangat
mengedepankan aturan-atura agama, dari kecil sudah dididik untuk menjadi
pendakwah. Ayah beliau seorang ulama besar ditarim, dengan didikan beliaulah
tumbuhnya Habib Umar yang kita lihat sekarang.
Diumur 3 tahun, sang ayah sudah membawa Habib
Umar ketempat majlis ilmu, disaat beliau sudah mulai bosan di tempat kajian,
sang ayah akan memberinya makanan yang digemari anak-anak seperti coklat
ataupun permen, itulah sebabnya beliau sangat suka ke majlis, karena akan
mendapatkan makanan kesukaannya. Begitulah ayahnya mengakali agar sang anak
cinta dengan majlis, walaupun yang awalnya diiming-iming dengan sesuatu yang ia
sukai.
Kerap ditemukan kedua orang tuanya, sepulang
Habib Umar dari tempat kajian, beliau akan menirukan apa yang dilihat ketika di
sana, seperti mengambil botol, benang ataupun tali dan menyulapnya menjadi mikrofon,
naik ketempat tinggi seolah-olah menyampaikan ceramah dikalayak ramai, ya
begitulah anak kecil, memperhatikan lingkungan sekitarnya lalu diam-diam akan
mengikuti apa yang dia lihat.
Semua barang dirumah akan berserakkan karena
ulah beliau, apakah kedua orang tuanya marah? Tentu tidak, malahan timbul rasa
bangga dari hati yang dalam, karena mereka sudah berhasil menanamkan rasa cinta
kepada Habib Umar yang masih sangat belia.
Habib Muhammad Bin Salim(Ayah Habib Umar) |
Pelajaran yang bisa diambil:
- Menumbuhkan rasa cinta agama sedari kecil
- Ayah sebagai contoh untuk anak-anaknya.
- Kekompakkan antara suami dan istri dalam mendidik anak.
Ayah beliau Habib Muhammad mempunyai
kebiasaan, mengelilingi masjid yang ada di kota tarim untuk melaksanakan sholat
sunah malam, beliau akan berpindah dari satu masjid ke masjid lain di setiap
selesai salam, kebiasaan itu setiap hati beliau lakukan, baik dimusim panas
ataupun dingin.
Instagram Syarifah Sania Mutahar |
Ketika Habib Umar berumur 5 tahun, ayahnya
sudah membawa beliau menempuh dinginnya malam untuk melaksanakan qiyamul lail
di seluruh masjid di tarim. Saat itu sedang musim dingin, musim dingin di tarim
termasuk ekstrim sekali, sampai waktu itu bibir Habib Umar kecil terbelah dan
mengeluarkan darah, karena sebab itu beliau menangis, pada saat itu Habib
Muhammad Al-junaid menghampiri ayah beliau agar membawanya pulang, namun sang
ayah menolak dan mengatakan “Dengan bibir itulah nanti, kita akan mendengarkan
suara Umar diseluruh masjid di kota tarim ini”.
Itulah niat dan perkataan sang ayah, beliau
tahu dengan didikan seperti itulah akan muncul jiwa kesatria dari diri Habib
Umar. Keinginan sang ayah terkabul dan malahan lebih dari apa yang beliau
inginkan, ternyata suara Habib Umar bukan hanya terdengar di kota tarim,
melainkan hampir diseluruh penjuru dunia.
Pelajaran yang bisa diambil:
- Agama adalah warisan yang paling mahal.
- Pentingnya bangun malam
3. Malam hari adalah waktu diijabahnya doa
Kehilangan Jejak Sang Ayah
Kota tarim lagi diporak porandakan Komunis
yang sebelumnya mereka juga dijajah oleh Inggris, komunis membabat habis para
ulama, dengan membuat peraturan yang sangat ketat sampai tak segan membunuhnya.
Komunis membuat peraturan tidak ada yang boleh keluar kota, mereka menerapkan absen setiap hari, untuk mengetahui para ulama tidak meninggalkan kota tarim.
Saat itu hari jum’at bertepatan tanggal 29 Dzulhijjah, beliau Habib Muhammad Bin salim berangkat dengan Habib Umar ke masjid sekitar jam 08.00 pagi, Habib Muhammad lupa belum laporan, sesampai di masjid beliau menitipkan sorban dan kunci ke Habib Umar, sorban ditaruh siatas sajadah agar tempat beliau tidak diambil orang, beliau pergi laporan ke komunis sendirian, sampai sholat jum’at selesai beliau tidak balik lagi. Ketika itu Habib Umar baru berumur 9 tahun, beliau menanyakan keberadaan sang ayah ke semua orang, namun ternyata kabar sang ayah tidak kunjung datang. Wafatnya sang ayah tidak tahu kapan, dimana jasadnya dan bagaimana akhir hayatnya, bertahun-tahun menunggu kabar baik ternyata tidak kunjung datang.
Komunis membunuh sang ayah dengan tujuan agar bumi tarim jauh dari yang namanya agama, namun apa yang mereka inginkan sangat berbanding terbalik dengan keadaan, karena sang ayah sudah menanamkan nilai-nilai agama sedari kecil kepada jiwa Habib Umar.
Sangat singkat sekali kebersamaan ayah dan anak ini, namun walaupun singkat sang ayah sudah mengkader anak-anaknya dengan sangat amat Masya Allah.
Amalan Habib Umar
Ketika membaca postingan murid-murid beliau di media sosial, tidak disangka beberapa kali air mataku berjatuhan, karena amalan yang beliau lakukan seperti susah banget diterima akal , sangking tidak bisanya kita tiru dan lakukan.
Hidup beliau untuk Allah dan untuk umat islam,
istirahatnya kapan? Waktu istirahat adalah ketika duduk di majlis ilmu yang tenang,
bagi beliau majlislah tempat healing terbaik dan ketika sudah wafat, kalau
sudah wafat tidak ada lagi yang namanya hiruk pikuk kesibukan, begitulah
perkataan yang sering kali aku dengar dari kalam-kalam ulama.
Amalan yang beliau lakukan sudah ada dikitab dan juga tersedia di aplikasi hape, tinggal didownload lalu amalkan semampu kita, kalau memang tidak bisa meniru secara keseluruhan.
Kedatangan Habib Umar Di Indonesia
Ulama adalah cahayanya dunia, ketika satu
orang saja ulama yang wafat, maka berkuranglah cahaya di dunia ini, merekalah
lentera penunjuk jalan bagi orang awam seperti kita. Kedatangan beliau ke
indonesia untuk menyampaikan syariat agama dan sebagai pelepas rindu para ahbab
beliau, dengan kelembutan beliau dalam berdakwah membuat semua kalangan sangat
mudah menerima ajakannya, apa yang beliau lakukan tidak lepas dari apa yang di
ajarkan kakek beliau yakni Baginda Rasulullah SAW. Berbanggalah kita dengan
kedatangan para wali Allah SWT, semoga Allah selalu memberi kedamaian untuk
negara kita.
Jadwal beliau diindonesia dari tanggal 19
Agustus sampai dengan 23 Agustus, beliau pindah dari satu provinsi ke provinsi
yang lain. Semua majlis yang diadakan gratis tampa biaya sepersenpun, semua
majlis beliau penuh dengan lautan manusia, hingga berlimpahan dijalanan.
Rihlah Dakwah artinya perjalanan dakwah, beliau keluar dari rumah tidak jauh dari dakwah mengembangkan islam, yang biasanya seperti kita, rihlahnya kita ya jalan-jalan, menyusuri sudut dunia untuk menghilangkan beban hidup. Begitulah berbanding terbaliknya kita dengan ulama, bersyukurlah kalau kita hidup masih dikelilingi ulama sebagai jalan ketika tersesat sudah terlalu jauh, karena ulamalah tempat pulang untuk kita mencari kebenaran.
Pertemuanku Dengan Para Kekasih
Nikmat yang Allah berikan ketika aku dimesir
adalah bisa bertemu dengan Ulama-ulama Azhar para masyayekh tercintaku, dan
juga bisa bertemu dengan Ulama-ulama dari penjuru dunia.
Memang aku belum ditakdirkan bertemu dengan Habib Umar, tapi Alhamdulillah aku sudah dipertemukan dengan Habib Ali Al-Jufri(menantu Habib Umar) dan Istri tercinta beliau, Hubabah Ummu Salim begitulah panggilan beliau, wanita yang selalu membawa siwak dan tasbih kemana pergi, pertemuan yang menghabiskan air mata yang akan selaluku kenang.
Instagram Habib Ali Al-Jufri |
Kesimpulan
Agama adalah warisan termahal dan juga sebagai
penolong di akhirat kelak. Anak yang sholeh kebanyakan terbentuk dari orang tua
yang sholeh juga. Sebelum mendidik anak, orang tualah yang harus terdidik
dahulu, agar mereka bisa mencontoh hal baik yang ada pada diri orang tuanya.
Semangat nak
BalasHapussemngaat Ayahh
HapusMasya Allah didikan Sang Ayah sangat luar biasa. Sedih banget sama kisah hilangnya ayah.
BalasHapussedih banget kk, kerena sampai skrgpun jasad beliau tidak ditemukan. namun Allah pasti telah meletakkan beliau ke tempat yg lebih baik
HapusMasyaAllah beneran anak jadi amalan jariyah kalau dididik seperti beliau ya
BalasHapusanak adalah salah satu investasi dunia dan akhirat mba. semoga kita bisa mendidik anak ke jalan Allah ya mba
Hapus